Wednesday, April 11, 2012

EfekTidak Sedap Tumor Hipofisis

Efek Tidak Sedap Tumor Hipofisis.
Menyerang usia produktif. Biang keladi kemandulan pada pria dan wanita. Sakit kepala berkepanjangan, panclangan mata kabur, keringat berlebih adalah gejalanya.Andakah itu?

BAGI pasangan yang telah lama menikah namun tak juga dianugerahi buah hati, tentu akan sangat merindukan dan mendambakan hadirnya tangisan bayi di tengah keluarga. Seringnya, mereka menganggap adanya gangguan pada organ reproduksi masing - masing, akan sangat sedikit yang memikirkan kemungkinan penyebab lain. Sepertinya, para pasutri harus mulai memikirkan adanya penyebab Iain kemandulan yaitu tumor hipofisis. Terlebih bila diternukan gejala-gejala seperti rambut rontok, pandangan mata kabur,jari tangan melebar dan keringat berlebih.
Tidak banyak yang mengenal hipofisis. Hipofisis merupakan sebuah nama kelenjar yang berada di otak kecil. Meski bentuknya hanya sebesar kacang tanah, fungsinya sangat vital karena mempengaruhi kerja tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Meski penyakit ini relatif jarang, bila terlambat diketahui dampaknya akan fatal.
Menurut penjelasan Dr. E.M. Yunir, SpPD-KEMD, konsultan endokrin metabolik FKUI/RSCM, penyakit ini memang tak mematikan tapi bukan berarti tidak berbahaya. Tumor ini juga bisa menjadi salah satu penyebab wanita maupun pria menjadi tidak subur dan sulit mendapatkan keturunan, enyebabkan kebutaan dan efek buruk lainnya.

Kelenjar berukuran 4 x 9 milimeter ini punya hubungan timbal balik dengan pusat otak yang mengatur gerak orang sehari-hari. Selain itu, hipofisis juga menghasilkan hormon prolaktin yang sangat berperan dalam proses ovulasi pada wanita dan pematangan sperma pada pria yang akhirnya memengaruhi keseburan orang tersebut. Produksi hormon prolaktin yang berlebih, misalnya, dapat menyebabkan seorang wanita mengalarni gangguan menstruasi dan air susu keluar dari payudara (galaktorea) ketika tidak hamil atau menyusui.
Gangguan menstruasi yang terjadi bisa berupa oligomenorea (siklus haid lebih panjang),amenorea (tidak menstruasi). Sementara pada kaum adam, produksi hormon prolaktin yang terganggu akan mempengaruhi fungsi seksual mereka. Pria yang mengidap kelainan ini bisa menjadi gemuk dengan gejala Iain seperti adanya pertumbuhan payudara seperti pada wanita, dan memiliki penis yang kecil."Akibatnya pria ini kerap mengalami disfungsi seksual."terang Dr.Yunir dalam yang ditemui dalam acara seminar media Gangguan Kesehatan Akibat Kelainan Pada Kelenjar Tiroid: Dampak Hipotiroid dan Hipertiroid.

Manusia Kerdil VS Manusia Raksasa.
Anda mungkin tidak asing lagi dengan pertunjukan dalam TV yang memperlihatkan orang yang kerdil atau bahkan yang sangat tinggi atau raksasa. Kita mungkin menganggapnya iucu ataupun aneh dan langka. Namun, dalam dunia endokrin ini bukanlah hal yang kebetulan karena penyebab dua kelainan ini adalah terganggunya hormon pertumbuhan (berlebihan atau malah defisiensi) yang salah satunya disebabkan tumor hipofisis.
Dikatakan Dr. Yunir, kelenjar hipofisis juga memproduksi horrnon pertumbuhan yang bila berlebihan menyebabkan penyakit Iain, misalnya gigantisme (pertumbuhan raksasa) dan akromegali (perubahan raut wajah dan tubuh akibat tulang membesardan menonjol), penyakit cushing (ditandai oleh hipertensi, striae pada kulit,juga penimbunan lemak di daerah tertentu).

Akromegali dan gigantisme merupakan penyakit yang dial<ibatkan oleh kelebihan pertumbuhan. Kelebihan hormon ini pada masa kanak-kanak,dimana lempeng epifisis pada ujung-ujung tulang panjang masih belum tertutup, akan berakibat timbulnya tubuh raksasa (gigantisme). Apabila kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, dimana lempeng efisisnya sudah menutup maka yang terjadi adalah akromegali. Pada umumnya pasien gigantisme juga menunjukkan gambaran akromegali.
"Kebalikannya, bila yang terjadi adalah kurang hormon pertumbuhan, jika terjadi pada masa pertumbuhan, menyebabkan anak mengalami gagal tumbuh dan perawakan pendek.". Menghadapi masalah tersebut, Dr.Yunir berpesan agar seseorang dengan gangguan ini bisa diberi pengobatan sebelum urnur 14 tahun. Pada usia tersebut, masih bisa dicari solusinya dan bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhannya. "'Paling tidak mendekati normal,” terang Dr. Yunir.

Serang Penglihatan.
Tumor hipofisis yang biasa ditemukan orang pada usia produktif 20 sampai 40 tahun ini, selain mengganggu kerja hormon juga bisa membesar. Bila mernbesar sampai ukuran beberapa sentimeter, dapat terjadi gangguan kesehatan serius, misalnya kebutaan. lni mengingat letak tumor yang berimpitan dengan saraf optik.

Meski penyakit ini diperkirakan diderita 15 dari setiap 100 ribu orang penduduk Indonesia per tahun, tampaknya informasi tentang operasi ini tak terlalu menjangkau khalayak. Meski tidak begitu familiar, gejala-gejala tumor hipofisis termasuk khas dan mudah dikenali, kata Dr.Yunir. Tumor hipofisis biasanya ditandai dengan gejala sakit kepala yang berkepanjangan (hingga berbu|anbulan), pandangan mata hanya separqterjadi pembesaran ujung - ujung tangan, keringat berlebih, dan lain lain (lihat boks). Pada wanita,gejala bisa disertai dengan siklus menstruasi yang lama atau bisa juga tidak mengalami menstruasi sama sekali. Meski gampang dikenali, benjolan dalam hipofisis tidak selalu menimbulkan keluhan.
Selain memaparkan karak teristik pasien, Dr.Yunir juga mengatakan bahwa sebagian besar pasien ditemukan dalam keadaan kebetu1an. "Ada pasien yang baru terdiagnosis berdasarkan keluhan tidak bisa ereksi dan sebab lain," imbuhnya.
Kelainan pada hopofisis umumnya pertama kali dideteksi oleh ahli penyakit dalam, konsultan endokrin metabolik diabetes dan bedah saraf. Namun demikian, ada juga kasus yang ditemukan oleh dokter umum."Dokter umum yang cermat terhadap gejala dan tanda penyakit ini dapat mencurigai diagnosis tumor hipofisis,"ucap Dr. Yunir.Selanjutnya, dokter terse-but wajib merujuk ke spesialis yang berkompeten mengobati baik secara medis maupun operatif.
Setelah terdiagnosis tumor hipofisis melalui pemeriksaan fisik, hormnal,dan pencitraan (CT Scan), maka pasien tersebut diputuskan untuk mendapatkan terapi medis, pembedahan, atau radioterapi. Sebagai salah satu modalitas terapi, operasi memerlukan beberapa evaluasi. é
Untuk pencegahannya sendiri, menurut Dr.Yunir, belurn diketahui karena penyebab tumor ini belum diketahui.

Gejala (Wanita).
1. Sakit Kepala 
2.Pandangan mata separuh
3. Penurunan ketajaman penglihatan
4. Haid tidak teratur
5. Haid terhenti
6. Keringat be-rlebih
7. Pernbesaran jari - jari tengah
8. Perubahan Maksilofasial
9. Galaktorea
10. Berat Badan naik
11. Nyeri Sendi

Gejala (Pria).
1. Sakit Kepala
2. Pandangan mata separuh
3. Penurunan ketajarnan penglihatan
4. Keringat berlebih
5. Disfungsi Ereksi 
6. Pembesaran Akral 
7. Perubahan Maksilofasial 
8. keluar air susu dari puting 
9. Berat Badan naik
10. Nyeri Sandi

No comments:

Post a Comment