Keputihan atau leukore selalu membuat galau para penderitanya. Seringkali menjadi masalah keseharian kelamin mulai dari masa bayi sampai usia tua. Seringkali pula penderita mencoba mengobati sendiri mulai dari obat tradisional nenek moyang sampai mencari jawaban melalui internet. Kadang penderita malu memeriksakan penyakitnya ke dokter karena seringkali dianggap tabu. Kali ini kita bahas apa saja yang perlu diketahui tentang keputihan sehingga mitos atau pengertian yang sesuai dengan ilmu pengetahuan ilmiah dapat dimengerti dan pengobatan dapat dijalani sesuai dengan penyakitnya.
Dokter Yuli Kurniawati SpKK mengatakan, leukore atau keputihan adalah suatu kondisi keluarnya duh tubuh/cairan sekret dari organ genital wanita. Penyebab keputihan ini multifaktorial, mulai dari faktor etiologi kuman penyebab, kebersihan kelamin, faktor lingkungan, faktor hormonal, stres. "Keputihan dianggap normal bila cairan/sekret yang keluar jumlahnya sedikit, terjadi pada saat sebelum atau sesudah haid, berwarna bening, tidak bau, tidak menimbulkan gatal ataupun nyeri, di luar kondisi tersebut maka keputihan harus diwaspadai sebgai suatu kondisi yang mengarah penyakit", ujar dokter dari Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Yuli mengatakan, keputihan dapat terjadi pada masa bayi hal ini lebih banyak dipengaruhi karena masih adanya pengarh faktor hormonal dari ibu dan umumnya akan menghilang dengan sendirinya. Keputihan pada masa anak - anak harus dicurigai adanya faktor infeksi saluran kencing, infeksi cacing dan yang penting adalah apakah faktor child abuse/pelecehan seksual pada anak - anak. "Pada masa remaja dan dewasa muda keputihan terjadi karena berbagai sebab seperti faktor hormonal, penggunaan kontrasepsi, penyakit menular seksual, faktor kebersihan genital maupun penggunaan produk pencuci vagina. Pada masa menopause keputihan terjadi karena pengaruh hormonal dan kemungkinan adanya infeksi pada saluran kencing", bebernya.
Keputihan pada wanita hamil dipengaruhi oleh daktor hormonal daya tahan ibu hamil yang lebih rendah dibandingkan orang normal pada umumnya, pengaruh stres saat kehamilan dan tentu saja tergantung penyebab keputihan itu sendiri. Penyebab keputihan pada ibu hamil yang tersering adalah infeksi jamur kandida. Pengobatan keputihan pada ibu hamil harus lebih diperhartikan mengingat ada beberapa obat yang tidak boleh diberikan pada masa - masa tertentu kehamilan.
Dokter dapat memperkirakan jenis penyebab keputihan dari jawaban yang diberikan pasien dan melakukan pemeriksaan kelamin untuk melihat kondisi kelainan. Keputihan yang terjadi pada saat sebelum dan sesudah haid namun dalam jumlah yang cukup banyak, berwarna putih susu basi atau bergumpal disertai rasa gatal hebat maka kemungkinan besar penyebabnya adalah infeksi jamur kandida. Infeksi bakteri Neisseria gonorrhea umumnya ditandai dengan warna keputihan kekuningan, jumlahnya banyak kadang disertai dengan warna keputihan kekuningan, jumlahnya banyak kadang disertai nyeri perut bawah. Jika keputihan berwarna putih agak bening namun jumlahnya tidak terlalu banyak dan sering berulang kemungkinan penyebabnya adalah infeksi klamidia. Bila keputihan berwarna kuning kehijauan jumlah banyak agak tampak berbusa disertai gatal makan kemungkinan penyebabnya parasit trikomoniasis, sedangkan bila keputihan berwarna putih keabu - abuan, agak gatal dan sering berbau amis terutama setalah berhubungan seksual, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah bakterial vaginosis.
Keputihan seringkali terjadi pada pasien yang kerap menggunakan cairan cuci vagina baik berupa obat tradisional maupun obat yang dijual bebas maupun penggunaan resep dokter yang diulang tanpa konsul lebih dahulu. Demikian juga penggunaan pembalut tipis sebaiknya dihindari karena justru seringkali menyebabkan lingkungan vagina menjadi lembab dan dapat juga terjadi iritasi karena bahan pembalut. Pemakaian celana dalam ataupun celana yang ketat dan terbuat dari bahan yang kurang menyerap keringat dapat mempermudah timbulnya keputihan.
Pengobatan keputihan yang paling baik adalah pengobatan yang sesuai dengan penyebab keputihan. Pengobatan harus dijalani pasien sesuai anjuran dokter dan tidak boleh dihentikan walaupun gejala yang dirasakan pasien telah berkurang atau hilang. Sebaiknya pasien juga kontrol untuk melihat apakah penyakitnya benar - benar telah pulih.
Ratus atau spa vagina merupakan suatu cara untuk melakukan pembersihan vagina dengan berbagai ramuan tradisional ataupun modern salah satu tahapnya dengan cara penguapan. Selama ramuan/obat yang diberikan/diuapkan tidak menimbulkan iritasi pada vagina maka kebiasaan ini dapat dilakukan, namun apabila dilakukan dengan cara invasif seperti memasukkan ramuan/obat yang tidak jelas kekandungannya kedalam vagina, maka tindakan tersebut sebaiknya dihindari.
"Harus perhatikan juga apakah jamu/obat tersebut jelas izin dari lembaga kesehatan/dinas kesehatan/balai POM. Karena sering kali jamu dicampur dengan obat tertentu sehingga menimbulkan efek samping yang tidak kita inginkan. Secara logika otot vagina bersifat elastis, kondisi vagina sebelum dan sesudah melahirkan tentu saja berbeda namun dengan perawatan dan senam yang ditujukan pada otot vagina dapat memperbaiki kelenturan otot vagina", ujarnya.