Thursday, June 21, 2012

Kanker Steve Jobs dan Penyesalan Keputusannya

Kanker Steve Jobs dan Penyesalan Keputusannya.

Buku Steve Jobs dengan judul“magical thinking” menceritakan kesuksesan bisnisnya yang sangat brilian, namun dibalik itu juga terdapat kekalahannya melawan penyakit kanker.
Menurut Walter Isaacson, sang penulis biografi buku Steve Jobs biographer, sang maestro Apple Pada akhirnya menyesalkan keputusannya untuk tidak melakukan operasi yang berpotensi dapat menyelamatkan jiwanya dimana sang maestro hanya melakukan pengobatan/tindakan alternatif seperti akupuntur, mengkonsumsi makanan sehat, jus. Beliau juga sebenarnya mencari pengobatan mutakhir lainnya atau metode pengobatan yang lebih baik. Namun pengobatan alternatif yang Dial lakukan tidaklah cukup untuk menyelamatkan jiwanya.
Penyakit kanker beliau(Steve Jobs) terdiagnosa secara tidak sengaja saat melakukan CT scan pada tahun 2003 untuk memeriksa batu ginjal, saat itu dokter tidak sengaja melihat ada seperti benda asing pada organ pankreasnya. Ujar Isaacson membeberkan kabar tak mengenakkan itu di acara TV CBS’ 60 Minutes dimana kanker pankreas tersebut penyakit yang jarang, hanya 5% di dunia ini orang yang mendapatkan kanker tersebut, tetapi pertumbuhannya pelan dan kemungkinan dapat disembuhkan.

Namun Jobs menolak melakukan operasi setelah didiagnosa sembilan bulan setelahnya, bahkan lebih memilih pengobatan alternatif serta metode lainnya. Ketika ditanyakan kenapa menolak operasi, Jobs mengatakan Dia tidak mau tubuhnya 'dibuka' dan tidak mau melakukan cara 'aneh(operasi)', pada penolakan tersebut ditentang oleh istri dan sahabat terdekatnya yang mendesak Dia melakukan operasi tersebut.

Namun  nampaknya lebih besar penolakan daripada ketakutan dioperasi.
Menurut Isaacson kepada  CBS , Dia memiliki suatu perasaan dimana bila anda mengabaikan sesuatu, jika anda tidak mau segala sesuatu nampak kelihatan, maka anda dapat memiliki pikiran yang luar biasa. Dan hebatnya hal tersebut berlaku padanya di masa lalu.
Hal tersebut juga berlaku didalam bisnis dan sangat cemerlang. Para karyawan Jobs berlelucon, berada didekatnya sungguh seperti medan distorsi sungguhan yang membuat Dia memiliki aturan dan perintah sendiri, dan  dapat membayangkan produk baru yang belum ada dipasarandan tidak dapat didug. Kapasitasnya dapat membuat Dia menghasilkan produk dari visinya serta dapat meyakinkan yang lainnya, dimana merupakan bagian kesuksesan bisnisnya.

Unsur lain yang membuat Dia menjadi pengambil keputusan adalah karena Dia percaya terhadap nalurinya. Jobs mendalami agama Buddha di India dan Dia merasa dapat digunakan saat bekerja. Hal utama yang telah saya pelajari adalah intuisi, ujar Jobs, masyarakat di India bukanlah pemikir pemikir murni yang rasional, spiritual yang agung juga memiliki intuisi.
Namun betapa pun hebatnya intuisi serta pikiran yang secemerlang apa pun yang ada di dalam dirinya tetap tidak membuat Dia untuk melakukan operasi yang seharusnya dapat menyelamatkan jiwanya malah melakukan pengobatan alternatif, sebuah keputusan yang aneh. Kita sering membicarakan hal ini, ujar sang penulis. Dia ingin sekali mengutarakan betapa menyesalnya atas keputusan yang diambil. Saya rasa, Jobs merasa mestinya Dia dioperasi lebih cepat.

Pada akhirnya Jobs memilih untuk dioperasi, kanker telah menyebar. di dalam tubuhnya hati yang ditransplantasi yang diawasi perkembangannya dan memulai pencarian metode penyembuhan yang canggih yang menguras banyak energi, memulai babak dimana Dia menjalani pengobatannya beberapa tahun lalu.
Menurut New York Times, Jobs  adalah satu diantara beberapa orang di dunia ini yang memiliki gen 'khusus'. Kerjasama antar para ilmuwan di beberapa institusi mencoba mengurutkan DNA-nya untuk mengembangkan pengobatan untuk jenis penyakit yang dialami oleh Jobs untuk mempelajari jalur sel yang bermutasi. Jobs melakukan eksperimen pengobatan tersebut di negara Swiss tahun 2009, dimana melibatkan penggunaan radioaktif isotop untuk menyerang/menghancurkan hormon yang tidak dapat memproduksi sel di dalam tubuh.
Pengobatan ini dapat memperpanjang umurnya, namun menunggu 9 bulan adalah waktu yang lama untuk menunggu masa kanker. Sementara itu juga terbukti benar jika makanan dan vitamin dapat membantu memperbaiki mekanisme tubuh, namun tetap memiliki keterbatasan. Kanker pankreas merupakan salah satu penyakit berbahaya diantara segala macam kanker, dan hanya beberapa yang boleh bertahan.

Isaacson mengatakan bahwa Jobs mulai membicarakan mengenai kehidupan setelah kematian dan kematian. Dari salah satu rekaman wawancara, Jobs mengatakan "mungkin karena segala yang saya alami saya mesti mempercayai kehidupan setelah kematian". Ketika anda meninggal, tidak semua dari diri anda akan hilang. "Kebaikan serta kebijaksanaan yang telah anda kumpulkan, akan selalu hidup".
Namun Dia juga menambahkan, terkadang hidupnya seperti tombol hidup dan mati (on/off button). "Cukup dengan klik saja hidup anda akan berakhir dan karena itulah saya tidak menggunakan tombol on/off button di setiap produk Apple".

Tidak mungkin bisa diketahui apa yang mempengaruhi setiap keputusan yang Dia ambil, baik saat di rumah atau saat bekerja. Dan tidaklah jelas keengganannya untuk membuat keputusan dalam tindakan pengobatannya terlepas karena atau kebrilianannya dalam berbisnis telah mempengaruhi cara Dia mengambil keputusan! kita tak pernah tahu. Namun untuk seorang yang telah mengubah wajah teknologi dunia antara lain dsri cara kita bekerja, berkomunikasi, dan bermain. Sangat jelas hidupnya terlalu pendek.

No comments:

Post a Comment