Monday, June 4, 2012

Gula Membuat Anda Bodoh, Salmon Omega 3 Membantu Anda Untuk Lebih Cerdas

Gula Membuat Anda Bodoh, Salmon Omega 3 Membantu Anda Untuk Lebih Cerdas
Gula Jagung (HFCS)

Meski kita belum mendapatkan hal ini secara 100% tepat, secara teori kita tahu jika sirup jagung tinggi fruktosa (high-fructose corn syrup (HFCS)) berlawanan dengan kesehatan. Hingga kini sudah banyak tindakan serta penelitian untuk mengamati efek fruktosa dalam hal berat badam, fungsi hati, resiko diabetes dan bahkan pertumbuhan sel kanker. Para ilmuwan melaporkan bahwa penyakit di dalam tubuh yang dihasilkan oleh fruktosa adalah membuat kecerdasan kita menurun/bodoh. Untungnya dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 dapat mengatasi hal ini.
Penelitian terbaru, para peneliti dari UCLA memakai tikus percobaan dengan mengamati berhari – hari bagaimana tikus menavigasi/mengingat jalan berliku - liku yang menggunakan pembatas – pembatas (Maze). Beberapa tikus diberi porsi omega-3 yang cukup juga kurang bagi beberapa tikus yang lain; beberapa tikus yang lain juga diberi fruktosa di tempat minum mereka. Setelah 6 minggu masing – masing diberi konsumsi omega – 3 dan fruktosa, para ilmuwan meletekkan mereka di maze untuk mengamati para tikus mengingat jalan yang mereka lalui.
Tikus yang mengkonsumsi kadar rendah omega-3 lebih lambat dalam meyelesaikan rute jalan di maze dibandingkan dengan tikus yang menkonsumsi kadar omega – 3 yang tinggi. Bagi tikus yang meminum fruktosa lebih banyak dibanding air biasa merupakan yang paling buruk performanya.
Tikus memiliki perbedaan – perbedaan dalam tubuh serta otak mereka mengenai bagaimana cara metabolisme gula serta fungsi secara keseluruhan. Tikus yang mengkonsumsi makanan tanpa kandungan omega – 3 memiliki tingkat trigliserida lebih tinggi juga kadar glukosa dan insulin yang lebih tinggi.  Kenyataannya tikus tersebut mengalami proses resistensi insulin (In fact the rats seemed to enter a state of insulin resistance (cikal bakal diabetes), namun hal ini dapat diatasi dengan penambahan kadar omega – 3.
Mungkin yang menarik bahwa otak tikus yang tanpa mengkonsumsi omega – 3 menunjukkan penurunan aktifitas sinapsis (neuron dalam otak), yang mana artinya adalah sel otak yang melakukan aktifitas dari satu sel ke sel yang lain dan sangat vital dalam proses mengingat dan pembelajaran.  Menurut penulis serta pengamat kesehatan Fernando Gomez-Pinilla, DHA yang diambil dari binatang lebih lambat dalam hal prosesnya, otak mereka menunjukkan penurunan aktifitas sinapsis. Sel otak mereka bermasalah dalam penyampaian isyarat masing – masing, menghancurkan kemampuan tikus untuk berpikir lebih baik dan mengingat rute yang telah mereka lalui selama 6 minggu.
Insulin tidak hanya mempengaruhi gula darah, namun juga mempengaruhi fungsi sel. Adanya resistansi insulin merupakan awal masalah fungsi otak. Gomez-Pinilla berpendapat bahwa fruktosa menghalangi efek insulin pada sel otak yakni saat sel neuron memberi isyarat untuk menyimpan dan melepaskan gula yang dibutuhkan otak agar otak berfungsi dengan baik dan tentunya bagi kita agar dapat berpikir lebih jelas dan nyata.
Penelitian juga menunjukkan sindroma metabolis yang mengganggu warga Amerika saat ini dapat juga merugikan kemampuan kognitif kita.
Hal penting yang perlu diingat adalah tidak semua fruktosa diproduksi sama. Kita tidak membicarakan fruktosa alami yang terdapat dalam buah – buahan, yang mana juga mengandung antoxidant, ujar Gomez-Pinilla. Kita lebih menitik beratkan pada kadar tinggi fruktosa pada sirup jagung, yang ditambahkan pada produk makanan sebagai pemanis dan pengawet.
Untungnya, omega – 3 dapat mengatasi sebagian efek fruktosa, yang mana merupakan ide yang bagus  untuk mengurangi makanan yang telah diproses, serta yang paling utama dikurangi adalah makanan berfruktosa tinggi. Dan karena juga tubuh kita tidak cukup baik untuk menghasilkan DHA dan EPA, disarankan juga mengkonsumsi asam lemak yang sehat melalui makanan tambahan (vitamin) juga. Sumber terbaik DHA/EPA adalah ikan air dingin seperti tuna dan salmon dan bagi vegetarian dapat juga mendapatkannya dati rumput laut yang padat dan alga (dalam jumlah kecil). Gomez merekomendasikan sekitar 1 gram DHA setiap hari .
Salmon Omega-3

Intinya omega – 3 dapat melindungi otak kita- tidak hanya sekarang, namun sampai jangka panjang bertahun – tahun kedepan. Hasil penyelidikan menyarankan mengkonsumsi DHA secara teratur dapat melindungi otak melawan fruktosa yang berefek buruk, ujar Gomez-Pinilla. Hal ini semacam menyimpan uang di bank. Bilamana anda hendak membangun cadangan yang bermanfaat untuk otak anda, anda perlu mengisi bahan bakar yang banyak untuk memulai melawan penyakit – penyakit masa depan yang menanti.   




No comments:

Post a Comment