Kesehatan
BATU
GINJAL, KARENA KURANG MINUM AIR?
Jumlah penderita batu ginjal di dunia diperkirakan
sekitar 10 % - 15 %. Namun, di Negara beriklim panas seperti Arab, atau yang
beriklim tropis seperti di Indonesia, bisa mencapai 20%. Maka itu, sangat mungkin bila orang Indonesia lebih banyak
menderita batu ginjal dibanding orang Eropa.
Iklim tropis yang panas
membuat manusia lebih banyak memproduksi
keringat, pada musim kemarau/panas. Pada saat itu sinar matahari melimpah.
Sinar matahari yang mengandung vitamin D membantu meningkatkan penyerapan
kalsium. Inilah yang memicu terjadinya batu ginjal.
“Di
wilayah khatulistiwa, angka kejadian
terkena batu ginjal lebih tinggi karena orang lebih banyak berkeringat
dan menterap kalsium tinggi. Kondisi ini di perparah dengan kurangnya air
minum,” kata dr. Ponco Birowo, SpU,PhD, di acara konferensi
pers.Penatalaksanaan batu ginjal tanduk rusa dengan luka operasi minimal di RS
ASRI Jakarta.
Faktor penyebab pembentukan batu ginjal bervariasi.
Salah satu penyebabnya adalah karena asupan kalsium yang tinggi, namun
dipengaruhi oleh penyerapan, selain faktor usia, ras, pekerjaan, letak
geografis, body mass index, dan musim.
Pekerjaan
yang mengeluarkan keringat(bekerja di lapangan)
lebih memungkinkan seseorang menderita batu ginjal. Berbeda dengan
mereka yang tak banyak mengeluarkan keringat. Bekerja di suhu yang panas, atau
berada di tempat yang panas membuat kita rentan terkena batu ginjal.
“Kualitas
air yang diminum juga berpengaruh. Kalau air tanah yang diminum mengandung
kalsium tinggi. Sebaiknya penderita batu ginjal menghindari minum air dan
menggantinya dengan air mineral,” saran dr.Ponco.
TANPA GEJALA?
Seringkali
penderita batu ginjal tak merasakan gejala apa”, karena batu pada ginjal lebih
dari satu cabang di ginjal, kecuali pegal yang sering kali tak dianggap. “Selain itu orang Indonesia lebih tahan
sakit. Rasa sakit tak tertahankan baru timbul bila terjadi penyumbatan”, kata
dr. Ponco.
Bila
muncul gejala segera ke dokter, melakukan pemeriksaan, berupa tes darah
laboratorium, USG, rontgent, Computerized Axial Tomography (CT) Scan. Jika
gejalan tak terasa, lakukan pemeriksaan kesehatan menyelutuh.
Bagi
penderita yang pernah mengalami batu ginjal, harus tetap rajin check up. Batu
di saluran kemih bisa timbul kembali, walau pernah di lakukan pengangkatan.
Dalam setahun ada 10% penderita yang
mengalami kembali kekambuhan di saluran kemih.
No comments:
Post a Comment