Saturday, April 21, 2012

Apa Yang Dilakukan Oleh Gula Jika Anda Terlalu Banyak Memakannya

Apa Yang Dilakukan Oleh Gula Jika Anda Terlalu Banyak Memakannya.
Terlalu banyak makan, pembentukan daya ingat yang rendah, gangguan belajar, depresi - Semuanya berkaitan dengan riset mengenai terlalu banyak mengkonsumsi gula. Dari penelitian ini hanyalah suatu permulaan untuk dipahami dengan lebih baik: Hal kronis yang dapat terjadi jika kita mengkonsumsi gula terlalu banyak.

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, rata - rata penduduk Amerika mengkonsumsi 156 pounds (setara dengan 70.76 kg) per tahun. Toko kelontong disana meletakkan gula di masing - masing rak sebanyak 30 pound (13.60 kg), masing - masing 1 pound (0.4536kg) gula per kantung/bungkus. Sulit dipercaya, mungkin karena gula mudah diperoleh dimana-mana serta menjadi bagian dari makanan utama yang mana kita tidak tahu berapa banyak telah kita konsumsi. Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) menaruh gula sebanyak 27.5 sendok teh sehari per kapita, setara dengan 440 kalori, hampir 1/4 dari 2000 kalori yang dari makanan per hari.

Poin disini adalah "menambahkan asupan".Sementara pola makan yang baik mengandun kandungan gula yang cukup serta berasal dari buah dan biji-bijian. Masalahnya kita terus menerus menambahkan asupan gula pada makanan olahan yang kita makan. Sebagai informasi bahwa otak kita membutuhkan gula setiap saat untuk melakukan fungsinya, sel otak memerluka dua kali lebih banyak energi dibanding sel tubuh lainnya, sekitar 10% dari kebutuhan energi setiap hari. Energi ini berasal dari glukosa (gula darah), bahan bakarnya otak kita. Gula bukanlah musuh otak kita. Konsumsi gula yang berlebihan yang merupakan musuh otak kita.

Penelitian menunjukkan makan dengan konsumsi gula yang banyak dapat merendahkan/memperkecil produksi zat kimia otak yang dikenal sebagai Unsur otak yang berasal dari faktor neurotropik (brain-derived neurotrophic factor (BDNF)). Tanpa BDNF otak kita tak dapat membentuk memori baru dan kita tidak mampu untuk belajar/mengingat banyak hal. Tingkat BDNF umumnya rendah terhadap orang yang mengalami gangguan metabolisme glukosa- penderita diabetes dan pra diabetes memiliki kadar BDNF yang rendah, metabolisme gula  yang memperburuk.

Riset juga menunjukkan tingkat BDNF yang rendah mengarah ke penyakit stress dan demensia. Mungkin sekali jika kadar BDNF yang rendah dapat memicu penyakit lain seperti Alzheimer, yang sering muncul dalam kelompok studi epidemiologi. Banyak riset yang dilakukan mengenai subjek ini, namun apa yang cukup jelas disini adalah rendah kadar BDNF adalah hal yang buruk bagi otak kita, konsumsi gula yang berlebihan merupakan tindakan yang sangat membahayakan bagi otak kita

Penelitian lain mempelajari peranan gula dalam hal makan yang berlebihan. Secara intuitif kita mengetahui bahwa obesitas dan gula saling berkaitan, namun kenapa bisa berkaitan kita tidak mengetahuinya, hingga saat ini barulah kita mengetahuinya, bahwa memakan gula yang berlebihan dapat menumpulkan fungsi mekanisme otak kita sehingga otak kita tidak dapat memberitahu/memperingatkan kita kapan kita harus berhenti makan dengan mengurangi sistem otak (anorexigenic oxytocin) kita, yang mana bertanggung jawab untuk mencegah nafsu makan kita yang rakus. Ketika sel oxytocin ditumpulkan oleh konsumsi gula yang berlebihan, sistem otak (anorexigenic oxytocin) tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik, dengan begitu anda terus makan tanpa berhenti sampai - sampai mengkonsumsi kudapan (snack) pada malam hingga tengah malam.
  
Penelitian yang telah dilakukan menyatakan  bahwa kita telah membahayakan tubuh kita dengan mengkonsumsi makanan olahan yang disertai dengan asupan gula yang berlebihan, dan hal ini tidak kalah bahayanya dengan konsumsi alkohol yang berlebihan serta merokok. Dan kebenaran yang sulit dihindari adalah kita hanya dapat mulai melihat hal buruk yang terjadi saat mengkonsumsi gula berlebihan.  

No comments:

Post a Comment