Sunday, April 1, 2012

Arsip KeSehatan

Tahukah Anda?
Sudah segala cara pengobatan untuk mengatasi kebotakan rambut. Asa! tahu saja, itu semua percuma, karena kebotakan yang Anda alami adalah faktor genetik. Pengobatan apapun hanya akan memberikan hasil yang terbatas atau tidak efektif sama sekali. Satu-satunya cara yang dapat menjadi pilihan adalah transp|antasi/cangkok rambut.

Herbal Penghancur Batu Ginjal.
Berbagai cara mengobati batu ginjal. Salah satunya dengan herbal, contohnya tempuyang. Peneliti telah berhasil melakukan penelitian dan membuktikan bahwa tempuyung mampu meluruhkan batu ginjal.

Ion Kalsium Penghancur Batu Ginjal
Tempuyung (tepatnya daun tempuyung) mengandung mineral yaitu silika, kalium, magnesium, natrium dan senyawa organik. Zat yang berperan dalam membantu proses penghancuran batu ginjal oleh tempuyung adalah ion mineral terutama kalsium yang cukup tinggi terdapat pada tempuyung

Penelitian bidang fitokirnia dan farmakologi sistem kerja dari tempuyung itu mengatakan bahwa proses penghancuran dan kelarutan batu ginjal oleh tempuyung diduga melalui efek diuretik kuat oleh kandunan ion kalsium yang tinggi di dalam tempuyung. Dalam kadar tertentu, pemakaian ternpuyung perlu pengawasan ahli.


Nimotuzumab,
"Terapi Target" Pengobatan Kanker Terbaru.
Masih banyak anggapan masyarakat yang salah, dalam tahapan pengobatan khususnya pasien penderita kanker. Ketika pasien telah menjalani operasi pengangkatan kanker satu kali, padahal masih ada fase lain yang harus dilakukan.

Nimotuzumab
Mendapat Ijin BPOM
Kalau dunia kanker sudah tidak asing lagi dengan kemoterapi, saat ini muncul terobosan baru dari obat kanker. Nimotuzumab adalah obat kanker baru yang termasuk golongan “terapi target“. Obat baru itu dikeluarkan dan telah mendapatkan persetujuan izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Nimotuzumab bekerja sangat selektif dengan menjadikan zat spesifik dalam tubuh yang berperan dalam proses pertumbuhan kanker sebagai "target". Itulah metode pengobatan yang berbeda dengan obat kanker konvensional yang biasa digunakan selama ini dalam kemoterapi. Efek samping yang muncul dari pemberian obat "terapi target" jauh lebih ringan dibandingkan obat kanker konvensional. Pasien pada umumnya tidak akan mengalami rambut rontok, muntah atau penurunan kadar sel darah putih sebagaimana yang lazim ditemukan pada kemoterapi konvensional.
Yang menjadi "target" Nimotuzumab, suatu antibodi monoklonal, adalah epidermal growth (EGFR). Adanya EGFR di jaringan tubuh pasien kanker dalam jumlah berlebih menjadi pertanda bahwa penyakit kanker pasien lebih Cepat memburuk dan pernberian obat kemoterapi dan radioterapi sering rnenjadi tidak efektif sehingga usia harapan hidup pasien menjadi lebih pendek. Ditemukannya terapi target terhadap EGFR itu membuka peluang lebih berhasilnya terapi kanker disertai peningkatan harapan dan kualitas hidup pasien. 
Dari berbagai penelitian diketahui bahwa EGFR banyak dijumpai pada penderita kanker kepala dan leher, kanker usus, kanker paru, glioma {salah satu jenis kanker otak}, kanker leher rahim, kanker payudara dan kanker padat lain. Oleh karena itu, Nimotuzumab berpotensi mengobati kanker tersebut.

 

No comments:

Post a Comment