Wednesday, April 25, 2012

Cegah Borok Pada Manula

Cegah Borok Pada Manula.
Ketika hidup sudah tua atau manula dan atau ketika seseorang memiliki penyakit yang mengakibatkan dirinya sudah tidak bisa melakukan kegiatan atau mobilisasi dan hanya bisa terbaring di atas tempat tidur, maka saat itulah perhatian khusus terhadap kondisi kulitnya harus lebih ditingkatkan. Jika tidak maka akan terjadi ulkus dekubitus.
Berdasarkan penplitian kebanyakan ulkus terjadi pada orangtua, yaitu 70 persen ulkus dekubitus terjadi pada orangtua yang berusia 65 tahun. Ulkus dekubitus atau borok pada tubuh terjadi pada bagian tubuh yang mengalami penonjolan tulang dan adanya tekanan secara terus menerus. Saat posisi tiduran atau berbaring maka ulkus akan terjadi pada punggung dan bokong. Seclangkan ketika posisi berbaring dengan miring kanan atau kiri maka ulkus akan terjadi pada pinggul.
Ulkus dekubitus dibagi menjadi empat derajat mulai dari yang ringan sampai yang berat. Pada derajat pertama kulit belum mengalami luka, tetapi sudah ada tanda merah. Derajat kedua kulit sudah mengalami luka, tetapi hanya di bagian atas lapisan epidedermis belum sampai mengenai lapisan dermis. Namun terkadang pada derajat dua ini luka sudah mengenai lapisan dermis, tetapi masih di bagian atas. Untuk derajat tiga, ulkus ditandai dengan luka yang sudah mendalam, mengenai jaringan lemak pada kulitdan terlihat berwarna kuning. Sedangkan untuk derajat empat, ulkus ditandai dengan luka yang semakin dalam hingga terlihat tulang atau tendonnya.
Selain itu, menurut dokter spesialis kulit dan kelamin RSCM Kencana, Dr. Shanna: Nadia Yusharyahya, Sp.KK,MHA, terdapat juga luka dengan derajat yang tidak bisa dikelompokkan atau dinilai, hal itu dikarenakan terdapat keropeng pada kulit. Dimana dengan adannya keropeng tersebut maka tidak diketahui seberapa dalam luka yang terjadi di dalam.
Untuk menilai derajat atau skala ulkus dekubitus yang dialami oleh pasien yang sudah tua atau memiliki keterbatasan mobilisasi, maka dokter akan memeriksakan kondisi kulit tersebut dengan pemeriksaan skoring. Sebisa mungkin ketika sudah timbul tanda seperti rnerah - merah pada kulit di daerah penonjolan tulang maka harus segera diperiksakan ke dokter agar bisa segera dilakukan pencegahan dan tidak mengalami luka ke derajat yang semakin parah.

Faktor Ekstrinsik & Intrinsik.
Ada dua faktor penyebab terjadinya ulkus yaitu faktor ekstrensik dan intrinsik Faktor intrinsik berhubungan dengan mobilisasi atau gerak tubuh yang terbatas, misalnya orang yang tidak bisa bergerak sendiri karena sakit stroke, sudah tua, berhubungan dengan nutrisi yang buruk dan penuaan kulit. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah karena adanya tekanan terus menerus, gesekan, pergeseran dan kelembaban.

Untuk mencegah terjadinya ulkus dekubitus yaitu dengan cara mengurangi penekanan pada penonjolan tulang. Misalnya dengan mengubah posisi miring ke kanan atau ke kiri. ldealnya pengubahan posisi dilakukan setiap 15 menit seka|i.Tapi biasanya bisa dilakukan hingga satu sampai dua jam sekali.
Dalam memindahkan posisi pasien diperlukan kehati-hatian, karena dikhawatirkan terjadinya gesekan atau pergeseran pada kulit yang bisa menyebabkan trauma pada kulit. Begitu pula ketika mengganti pakaian atau sprai harus dihindari terjadinya gesekan. Sedangkan untuk mengontrol kelembaban bisa dengan mengganti pakaian atau sprai, misalnya dengan menggunakan bahan katun dan ketika mulai basah. Selain itu, bagi mereka yang sudah tidak bisa mengontrol buang air kecil dan besarnya sendiri atau menggunakan diapers maka harus selalu diperiksakan, diganti dan dibersihkan.
Menurut Dr. Nadia, untuk mengatasi pasien dengan ulkus dekubitus, biasanya pasien diberikan kasur khusus yaitu kasur dekubitus yang prinsipnya tidak menyebabkan tekanan pada tubuh pasien. Selain itu ada juga yang diberikan ganjelan khusus dengan foam ketika pasien diposisikan miring. Sedangkan untuk lukanya, pasien diberikan salep atau obat tertentu dan pengompresan pada Iuka. Seiain itu tidak Iupa untuk memperhtikan nutrisi yang baik. 

No comments:

Post a Comment