Thursday, April 19, 2012

Mengatasi Anak Yang Usil

MENGATASI ANAK YANG USIL..
Berjuta pertanyaan selalu keluar dari mulut mungilnya membuat-~10rang tua bingung menjawab dan merasa direpotkan. Tidak cukup bertanya, si kecil juga tak berhenti mencoba dan itu yang ada di depannya, seolah tak takut terluka. Tak heran, sebagian dari orang tua mulai ’gemas' saat melihat aksi usilnya yang tak lagi bisa terkontrol.

MEMANG, usil sering terjadi pada anak - anak dan tak jarang membuat para orang tua kerepotan dibuatnya. Namun, meskipun usil sering membuat repot, sebagian orangtua rnembiarkannya dan menganggap aksi usilnya sebagai aksi anak dalam meningkatkan kemampuan dan kreatifitasnya. Namun, tak jarang pula orang tua 'gemas' dibuatnya, tingkah usilnya di anggap sebagai polah nakal yang harus banyak mendapat perhatian. Lalu, manakah yang benar? Berikut dipaparkan oleh Dra. Henny Wirawan, M. Hum., Psikolog, Psikotera pis, QIA, CRMP.

Usil Itu Lumrah.Dikatakan Psikolog Henny, usil pada anak-anak adalah hal yang sangat wajar. Bahkan sifat usil ini kerap tak terpisahkan dengan anak laki-laki. Pada umumnya, orang tua beranggapan usil adalah hal yang sangat lumrah terjadi pada anak laki-laki karena anak laki-Iaki dianggap lebih dibolehkan atau diijinkan oleh keluarga untuk bertindak usil, aktif, atau kreatif dibandingkan anak perempuan. Sayangnya, bagi sebagian orang tua. keusilan anak dianggap sebagai hal yang mengganggu dan merepotkan.
Diuraikan Psikolog Henny, usil umumnya terjadi karena rasa ingin tahu dan ingin rnencoba hal baru yang mulai meningkat pada anak usia tiga tahun. Misalnya, usil pada anak yang banyak bertanya dan tidak berhenti mencoba,dianggap orang tua sebagai replika dari anak bawel dan merepotkan.
"Padahal ini terjadi karena anak kadang memang ingin tahu dan sedang belajar hal-hal baru atau kebetulan menemui hal baru, ini namanya usil kreatif," katanya.
Selain itu, usil pada anak biasanya juga bisa timbul karena anak ingin mengenali lingkungan dan belajar hal-hal baru, seperti berkenalan dengan orang baru, baik yang lebih dewasa usianya atau seusia dengannya maupun yang lebih muda darinya.
"Jadi bila usil memang bisa membantunya mengembangkan diri & meningkatkan kemampuannnya. hargai dan Anda tidak perlu merasa jengkel dengan tingkahnya,"

Hentikan Sebelum Membahayakan.Usil pada anak memang wajar terjadi. Namun, ditegaskan Psikolog Henny usil wajib mendapat perhatian dari orang tua dan bahkan harus dihentikan,saat keusilannya mulai membahayakan dirinya ataupun orang sekitarnya. Entah itu di dalam rumah atau di luar rumah. Misalnya bermain dengan atau mencoba-coba senjata tajam, api atau zat kimiawi berba hanya itu, sebaiknya usil pada anak juga segera rnendapat teguran dan bimbingan lebih lanjut jika caranya tidak sesuai dengan aturan dan tata krama atau norma.
"Lebih baik diantisipasi jauh sebelumnya, jangan menunggu sampai terjadi musibah atau malapetaka’ terangnya.

Pastinya memang tidak mudah bagi sebagian orang tua menghentikan keusilan anak. Namun, perlu diingat orangtua memiliki kewenangan penuh atas anaknya. Apalagi jika keusilan memang sudah tidak lagi terkontrol dan bisa menimbulkan bahaya.
"Orang tua tidak boleh takut atau khawatir apalagi tidak berani berbicara pada anaknya,"katanya.
Pada kondisi seperti ini,mengatasi keusilan anak bisa dilakukan dengan beberapa cara, rnisalnya dengan mernanfaatkan media sebagai cara untuk mengomunikasikan ide - ide mengenai hal - hal yang baik dan buruk kepada anak.
Namun, yang paling penting dilakukan tentunya dengan rnenetapkan sebuah aturan dan kesepakatan dengan anak. Berikutnya, orangtua disarankan memberikan penghargaan atau reward bagi anak atas tindakan positifnya tadi. Namun, orang tua juga tidak boleh luput untuk tetap memberikan sanksi bagi mereka yang sudah melakukan kesalahan atau pelanggaran dengan tetap memberikan penjelasan kepada anak mengapa sanksi dijatuhkan.

“Berikan sanksi kepada anak, tentunya disesuaikan dengan usianya dan dengan cara yang santummisalnya tidak menegur anak di depan umum, tidak menghukum anak berlebihan terutama secara orangtua tidak menyakiti hati anak dengan kata-kata yang kasar,"sarannya.
Selain itu, Psikolog Henny juga rnenghimbau para orang tua untuk mengupayakan pencegahan bahaya di rumah, misalnya mengamankan stop kontak, benda tajam, benda cair berbahaya atau api dan lain sebagainya.

Usil Tetap Positif.
Usil memang sangat wajar terjadi pada anak Narnun, usil juga bisa membahayakan merekajika terlalu diabaikan. Berikut tips agar usil pada anak tetap aman dan membantu rneningkatkan kreativitasnya
  • Keusilan anak yang kreatif perlu dihargai sejauh tidak rnenyusahkan orang lain.
  • Dorong mereka untuk lebih aktif dalam bertindak, mencari sumber-sumber pustaka yang relevan dengan perilaku kreatifnya, atau diikutsertakan dalam kursusf pelatihan/lomba.
  • Evaluasi mereka secara berkala agar mereka benarbenar mengerti mana keusilan yang baik dan mana yang tidak baik, yang harus dihentikan/dihindari.

1 comment: