Wednesday, April 18, 2012

Hipotermi. Awas! Suhu Turun Juga Berbahaya!

Hipotermi. Awas! Suhu Turun Juga Berbahaya!
SUHU tubuh yang meningkat atau demam adalah fenomena yang sering terjadi dan hampir semua anak pernah mengalaminya. Seringkali orang tua panik jika suhu tubuh anaknya naik atau demam. Tak jarang mereka segera mengambil tindakan untuk mengatasinya, memberikan obat penurun panas, memberikan kompres atau segera dibawa ke dokter. Namun bagaimana jika suhu anak terutama bayi Anda turun? Sudah tahukah Anda apa bahaya yang mengancam dan bagaimana mencegahnya? Berikut akan kita ulas tuntas mengenai hipotermi atau turunnya suhu tubuh di bawah normal.
Seperti yang sudah kita ketahui, suhu tubuh yang normai adalah 36,5375°C pada pemeriksaan suhu aksila/ ketiak. Jika pemeriksaan suhu tubuh dilakukan di rektal atau anus maka suhu tubuh normal adalah 0,5 -1°C di atas suhu aksila. Menurut Dr. Elsye Souvriyanti, Sp.A dari Departemen llmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, yang dimaksud hipotermi adalah kondisi suhu tubuh di bawah norma, yaitu di
bawah 36,5°C. Berdasarkan beratnya penurunan suhu tubuh yang terjadi, hipotermi dapat dibagi rnenjadi hipotermi derajat ringan (36-36,5°C), sedang (32-36°C), dan berat (kurang dari 32°C).

Penyebab Hipotermi.
Pada dasarnya turunnya suhu tubuh ini dapat terjadi akibat penurunan produksi panas, peningkatan panas yang hilang atau gangguan pada pengatur suhu tubuh ttermoregulasi). Ahli kesehatan anak yang mengambii gelar dokter di Universitas Padjadjaran ini menerangkan bahwa penurunan produksi panas dapat berhubungan dengan sistem endokrin, seperti gangguan hormon tiroid atau pituitary. Peningkatan panas yang hilang dapat terjadi akibat berpindahnya panas tubuh ke lingkungan sekitar. Sedangkan gangguan termoregulasi dapat terjadi akibat gangguan di hipotalamus yaitu suatu bagian otak yang Salah Satu fungsinya mengatur suhu tubuh.

Siapa Saja yang Dapat Mengalami Hipotermi?

Lebih lanjut dokter spesialis anak lulusan FKUI ini menjeiaskan bahwa hipotermi ini biasanya terjadi pada bayi terutama bayi yang baru lahir. Jarang sekali terjadi pada anak karena umumnya pada anak usia 1 tahun ke atas, pengatur suhu tubuh yang ada di otak (termoreguiator) sudah berjalan dengan baik. Bayi yang rentan mengalami hipotermi ini adalah bayi prematunbayi berat lahir rendah (BBLR),dan bayi yang sakit dari awal lahir, rnisalnya bayi lahir dengan (gangguan napas), infeksi atau sepsis. Perbandingan luas permukaan kulit dengan berat badan pada bayi prematur dan BBLR lebih besar. "Ini berarti area pengeluaran panas lewat kulit lebih banyak iimbuhnya.

Penanganan Awal Bayi Baru Lahir Sangatlah Penting.

Pada dasarnya proses kehilangan panas ada 4 macam, yaitu konveksi, konduksi, evaporasi, dan radiasi. Dr. Elsye mengatakan meskipun bayi mulanya dalam kondisi sehat, tetapi jika penanganan awal setelah dilahirkan tidak baik maka berbagai kemungkinan hilangnya panas dapat terjadi. Pada tempat bersalin yang dingin seperti ruang bersalin atau ruang operasi terdapat perbeclaan suhu kulit bayi dengan lingkungan sehingga terjadi kehilangan panas secara konveksi. Kehilangan panas secara konduksi dapat terjadi pada bayi yang diletakkan pada meja resusitasi yang dingin atau bayi yang tidaksegera dikeringkan. Kehilangan panas akibat perbedaan suhu dengan ruangan ini dapat menjadi risiko terjadi hipotermi.

Kenali Hipotermi
Hipoterrni dapat diketahui dengan mengukur suhu bayi rnenggunakan termometer. Selain itu Anda patut waspada jika menemui tanda-tanda yang mengarah kepada hipotermi, seperti kulit bayi teraba dingin, bayi menjadi malas minum atau menetek karena refleks hisapnya menurun, menggigil, dan bayi lebih banyak tidur (letargi) dibandingkan kebutuhan tidurnya sesuai usia.

Jika Hipotermi Berlanjut, bisa Fatal Akibatnya.
Lebih lanjut dokter yang mengajarkan ilmu tentang bayi baru lahir (perinatologi) ini menjelaskan bahwa pada bayi sehat sekalipun, hipotermi jika dibiarkan dapat berlanjut menjadi hipoglikemi (gula darah turun di bawah normal). Saat bayi mengalami hipotermi, tubuh akan mengkompensasi untuk menghasilkan panas dengan cara menggigil (shivering thermoregularion) atau meningkatkan metabolisme lemak coklat (non-shivering thermoregularfon). Lemak coklat adalah cadangan makanan bagi tubuh bayi, peningkatan metabolisme lemak coklat akan menurunkan cadangan glukosa sehingga terjadi hipoglikemi. Hipoglikemi yang berkepanjangan nantinya akan mengakibatkan gangguan otak yang tidak dapat diatasi lagi (ireversibel) bahkan dapat menyebabkan kematian.
Pada tahap hipoglikemi biasanya bayi terlihat lebih banyak tidur dan sulit dibangunkan, hanya terlihat diam saja atau bisa menyebabkan kejang. Lamanya proses hipotermi menjadi hipoglikemi yang berbahaya ini bervariasi, biasanya pada bayi yang sakit akan lebih cepat bisa berlangsung 1-2 hari, sedangkan pada bayi yang sehat bisa lebih lama.

Pencegahan Dan Penanganan.
Ruangan bersalin hendaknya tidak terlalu dingin, alas bayi dibuat cukup hangat dengan kain, dan yang paling penting adalah segera mengeringkan bayi setelah dilahirkan. Umumnya penanganan hipotermi ini sederhana yaitu dengan mengatasi faktor penyebabnya. "Oleh karena itu, penyebab hipotermi harus dicari", tegas Dr. Elsye. Beliau juga menyarankan untuk tidak memandikan bayi dalam 6 jam pertama setelah lahir. Memandikan bayi sebelum 6 jam berhubungan dengan risiko terjadinya hipotermi.

Bayi yang hipoterrni dapat diterapi dengan menggunakan penghangat atau inkubator. Bayi sehat yang mengalami hipotermi atau bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dapat menggunakan metode kangguru untuk menghangatkan tubuhnya. Metode ini cukup sederhana, yaitu dengan menempelkan bayi di dada ibu dimana kulit keduanya bersentuhan (skin to skin contact), baru kemudian bayi beserta ibu diselimuti dan bayi dipakaikan topi.
Pada saat bayi membutuhkan rujukan dan tidak ada incubator transport, metode kangguru ini sebaiknya digunakan sepanjang perjalanan sampai bayi mendapatkan alat penghangat atau inkubator. Bahkan pada saat ibu tidak bisa menyertai bayi yang dirujuk, metode kangguru ini bisa dilakukan oleh sang ayah atau anggota keluarga lainnya. Bayi membutuhkan beberapa lapis pakaian dan selimut yang lebih banyak dari orang dewasa.Pakaian dan selimut harus cukup longgar, tidak disarankan membungkus bayi hipotermi dengan bedong yang sangat erat. Juga tidak disarankan menghangatkan bayi dengan botol yang diisi air panas karena dapat menimbulkan masalah baru seperti tersiram air panas. Metode kanguru ini menjamin bayi tetap hangat dan dapat dikerjakan dalam waktu yang cukup lama sampai suhu bayi stabil.

Metode kanguru ini sudah digalakkan di beberapa layanan kesehatan. Pada kondisi tertentu saat fasilitas inkubator tidak mencukupi, metode ini dapat dilakukan untuk bayi yang berisiko hipotermi seperti bayi prematur atau BBLR.
Pada bayi hipotermia yang sakit, hipoterminya cukup parah harus dilakukan perawatan di rumah sakit dengan menggunakan inkubator dengan pengawasan yang ketat. Jika bayi sudah mulai memasuki keadaan hipoglikemi harus dirawat intensif di rumah sakit.

Mencegah Hipotermi
  • Pertolongan persalinan di ruangan yang hangat.
  • Pemberian ASI dan rawat gabung.
  • Menjaga suhu tubuh bayi saat perjalanan/transport (transportasi hangat).
  • Perawatan harian yang baik :bayi prematur dan BBLR harus dijaga suhu tubuhnya, bisa menggunakan metode kangguru.
  • Sering - sering mengukur suhu bayi yang rentan hipotermi minimal 2 kali sehari.
  • Jangan remehkan tanda - tanda yang mengarah ke hipotermi: malas rnenetek,tubuh bayi teraba dingin.
Dr. Woro Hastiningsih

1 comment:

  1. klo misalnya .. pas kita olahraga .. punggung tangan kita bukan ny jadi panas tapi malah jadi dingin .. apa itu hipotermia juga? ._.

    ReplyDelete