Monday, April 2, 2012

Kemoterapi Kawan atau lawan?

Kemoterapi Kawan Atau Lawan?
Mendengar pengobatan kemoterapi, mungkin penderita kanker akan merasa takut terhadap efek samping yang terjadi. Efek yang paling sering terjadi adalah mual-muntah, kelelahan, rambut rontok, dan sariawan. Bagaimana mengatasinya cian benarkan pasien kemoterapi sudah tertutup kemungkinannya untuk mengandung?
OLEH DEPPY MARLINDA / DR. RINA METALAPA / MURUL FAUZIAH

 
Jika kita mendengar istilah kanker, maka yang terbayang adalah penyakit yang sangat menakutkan dan pasien yang mengalaminya harus menjalani pengobatan kemoterapi.Ya, kanker adalah penyakit yang ditandai dengan berlebihnya pertumbuhan sel-sel normal di daiam tubuh. Bagian tubuh yang terkena meliputi hampir semua sel di dalam tubuh termasuk sel-sel darah.

Modalitas Terapi.
Ada 3 pilihan utama terapi kanker, tergantung dari jenis, stadium penyakit kanker serta keadaan pasien yang bersangkutan. Ketiga modalitas terapi ini yaitu pernbedahan (operasi), penyinaran (radiasi),dan kemoterapi. Ketiganya dapat digunakan secara tunggal, kombinasi, atau berurutan. Selain itu, ada modalitas lain yang sedang dikembangkan untuk rnembunuh sel-sel kanker yaitu imunoterapi. 
Kapan kanker harus dioperasi atau diangkat? Serta pada jenis kanker yang seperti apa radiasi dan kemoterapi digunakan? Dr. Nadia Ayu Mulansari, Sp.PD dari Divisi Hemato Onkologi Departemen llmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM rnengatakan apabila ukuran tumor atau kanker masih kecil dan belum rnengalami penyebaran ke organ lain maka cukup dilakukan pengangkatan atau operasi. Sementara jika tumor atau kanker sudah berada dalam stadium lanjut atau sel-sel kankernya sudah menyebar ke organ lain atau jaringan di sekitarnya, rnaka dilakukan kombinasi radiasi dan kemoterapi. Kombinasi ini dilakukan sesuai kondisi pasien dan masing - masing jenis kanker.

Istilah Tumor dan Kanker
Untuk membahas berbagai macam obat pembunuh sel-sel kanker, ada baiknya sedikit bahasan mengenai tumor dan kanker. Kedua istilah ini sering sekali kita dengar, namun hanya sedikit masyarakat yang mengerti perbedaannya.
Tumor sebenarnya adalah pembengkakkan yang disebabkan oleh adanya inflamasi atau peradangan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal di dalam tubuh. Tipe tumor berdasarkan perturnbuhannya dapat dibedakan menjadi tumor ganas (malignant tumor) dan tumor jinak (benign tumor). Nah, tumor ganas ini sering juga disebut dengan bersifat kanker.

Kanker sendiri sebenarnya adalah istilah untuk suatu penyakit yang ditandai dengan pernbelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel - sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis).

Kemoterapi.
Di masyarakat, istilah kemoterapi digunakan sebagai obat yang diberikan melalui infus untuk mematikan sel-sel kanker. Padahal pengertiannya tidak hanya sebatas itu, demikian yang dikatakan oleh Dr. Nadia. Istilah ini lebih tepat jika disebut sebagai systemic therapy yang terdiri dari kemoterapi dan target therapy. Kemoterapi adalah obat yang tidak hanya membunuh sel-sel kanker tapi juga mematikan sel-sel tubuh yang sehat. Sementara target therapy adalah pengobatan yang hanya membunuh sel-sel kanker saja. Target therapy biasanya digunakan sebagai pelengkap dari sytemic therapy. Meski efek sampingnya lebih sedikit dibandingkan kemoterapi, karena cara kerjanya hanya membunuh sel-sel kanker, namun target therapy tidak akan efektif jika digunakan secara tunggal. Kecuali pada pasien dengan kondisi tubuh yang lemah seperti orang tua, penggunaan target therapy dapat dipertimbangkan.
Keduanya, baik kemoterapi dan target therapy, sangat baik digunakan secara kombinasi untuk
mengobati berbagai penyakit, termasuk kanker dan non-kanker. Hampir semua jenis kanker darah seperti leukemia dan limfoma diterapi dengan cara ini.Sementara kebanyakan kanker stadium lanjut seperti kanker usus yang sudah masuk aliran darah juga dapat diterapi dengan systemic therapy. Selain itu, beberapa penyakit nonkanker seperti lupus terutama yang mengenai ginjal atau nefrtitis lupus, anemia hemolitik, dan reumatoid arthitis dapat diterapi dengan cara ini.

Dr. Nadia menambahkan kemoterapi biasanya digunakan pada kanker yang sudah menyebar, yakni stadium 3 atau lebih, selsel kanker yang sudah masuk ke dalam aliran darah, serta kanker yang sudah menginvasi ke kelenjar getah bening. Pengobatan dengan kemoterapi sudah menjadi pilihan utama dibandingkan modalitas lain seperti pembedahan dan radiasi. Dengan kemoterapi, obat yang rnasuk melalui infus akan menyebar ke seiuruh pernbuluh darah dalam tubuh kemudian mernbunuh sel-sel kanker. Hal ini sesuai karena kemoterapi adalah pengobatan kanker yang bersifat sistemik. Sementara sel-sel kanker yang sudah menyebar tidak dapat terjangkau dengan modalitas pernbedahan atau radiasi saja yang bersifat lokal.
Terkadang kemoterapi dikombinasikan dengan radiasi atau penyi naran.Tindakan ini dilakukan pada kondisi misalnya pada tumor ganas yang ukurannya besar. Radiasi digunakan untuk memperkecil ukuran tumor. Kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker yang sudah menyebar. Dr. Nadia rnenambahkan, radiasi sebelum kemoterapi juga digunakan apabila sel-sel kanker sudah menyebar ke otak.
 
Bagaimana pemberian kemoterapi?
Sebelum diberikan kemoterapi, dokter akan mempertimbangkan jenis kanker, lokasi kanker, apakah sudah terjadi penyebaran, dan bagaimana kondisi tubuh penderita. Terdapat beberapa cara pemberian kemoterapi, bergantung jenis kanker dan jenis kemoterapi yang digunakan. Umumnya diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah, jenis lain diberikan melalui tablet, injeksi ke otot, atau pernberian dibawah kulit. Tidak perlu khawatir jika pemberian dimasukkan melalui suntikan. Nyeri yang muncul akibat pemberian melalui suntikan, sama dengan pemberian obat lain.
Karena efek samping yang muncul kadang tidak dapat diduga, pasien yang menjalani kemoterapi biasanya menjalani perawatan di rumah sakit dalam satu atau dua hari, bergantung kondisi kesehatannya. Dokter yang rnenangani pasien yang akan dikemoterapi ini harus memliki keahlian khusus di mana ia dapat rnencegah efek samping pasca pernberian obat kemoterapi. Pemberian kemoterapi dilakukan menggunakan sistem siklus. Dalarn satu siklus biasanya memiliki interval 14 hari dan 21 hari.Jum|ah total pemberian bergantung pada jenis kanker dan derajat kanker tersebut. Setiap siklus pemberian obat meme-riukan periode istirahat, untuk memberikan waktu bagi sel sehat untuk memperbaiki dirinya akibat terpapar dengan kemoterapi.

Masing-rnasing penderita sudah tentu berbeda waktu pernberian obat kemoterapi, sehingga penderita tidak perlu khawatir jika merasakan bahwa kemoterapi yang diberikan berlangsung lama. Dokter sudah tentu mempertimbangkan waktu pemberian obat. Penderita yang masih mengkonsumsi obat lain selain kemoterapi, misalnya obat asma atau penghilang nyeri, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk rnenghindari munculnya efek yang tidak diharapkan.
 
Mual & Muntah,
Semua pengobatan pasti memiliki risiko atau efek samping. Dernikian pula kemoterapi ini. Yang perlu diingat adalah, tidak semua pasien yang menjalani kemoterapi akan mengalami efek samping yang sama, meski jenis kanker dan obat kemoterapi yang digunakan sarna. Efek samping yang terjadi sangat tergantung dari masing-masing individu, yang pastinya akan berbeda pada setiap pasien.
Efek sarnping yang paling sering antara lain masalah pencernaan, yaitu mual dan muntah. Mual dan muntah terjadi pada harnpir semua pasien yang menjalani kemoterapi.

Banyaknya jumlah pasien yang mengalami efek sarnping tersebut perlu mendapat perhatian. Hal itu karena mual dan muntah akan mengganggu kelanjutan kemoterapi; karena pasien menjadi kapok sehingga tidak mau lagi menjalani kemoterapi. Selain kapok, mual dan muntah menyebabkan pasien mengalami gangguan metabolik, menurunnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dan dapat terjadi gangguan pada status mental dan psikologi pasien. Berbagai kondisi tersebut menurunkan efektifitas kernoterapi.

Penyebab Mual dan Muntah.
Mual dan muntah pada kemoterapi disebabkan oleh obat kemoterapi yang mengaktivasi reseptor saraf yang berlokasi di saluran pencernaan dan pusat muntah. Rangsangan dari pusat rnuntah kemudian berjalan menuju otot perut, pusat meludah, saraf kepala dan pusat pernapasan yang selanjutnya akan menyebabkan muntah.

Menurut Dr. Nadia, kemungkinan muntah saat kemoterapi bergantung pada beberapa faktor, diantaranya pemilihan obat, dosis, dan jadwal kernoterapi.
Oleh karena itu, biasanya dokter akan memberikan obat anti-mual sebelum obat-obatan kemoterapi dimasukkan melalui infus. Jadi, obat anti-mual tidak diberikan jika atau setelah pasien mengeluh mual. Untuk mengatasi mual dan muntah ini, pengurangan dosis obat kemoterapi tetap tidak boleh dilakukan. Hal ini bukanlah jalan keluar yang bijak karena sel-sel kanker mungkin saja tidak akan mati dengan dosis obat yang dikurangi.

Sebelum menjalani pengobatan, dokter akan melakukan stratifikasi risiko. Masing-masing pasien akan berbeda tingkat risikonya. Pasien muda tentu akan berbeda dengan pasien lansia. Begitu juga dengan pasien anak, pasien wanita dan laki-laki. Hal ini berhubungan dengan efek samping yang kemungkinan akan terjadi.
Perlu diingat bahwa obat - obatan kemoterapi akan membunuh tidak hanya sel - sel kanker, melainkan juga sel-sel tubuh yang sehat. Oieh karena itu, efek samping seperti rambut rontok akan sering terjadi. Selain itu, sel darah putih pun akan terkena lmbasnya. Fungsi sel darah putih adalah sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi dari luar. Jika jumlah sel darah putih berkurang akibat pengobatan kemoterapi, maka risikonya adalah pasien mudah terkena infeksi. Hal ini pun kerap kali terjadi.
Mengenai efek samping, Dr. Nadia mengingatkan pasien harus benar-benar membicarakannya dengan dokter, sebelum dan selama menjalani pengobatan. Terkadang sebelurn pengobatan, pasien akan merasakan kekhawatiran yang berlebihan tentang pengobatan kemoterapi yang akan dijalani. Tidak jarang pula mereka tertekan dengan perkataan orang lain yang mengatakan efek samping kemoterapi yang menyeramkan. Pasien sebaiknya tidak menelan mentah - mentah perkataan orang mengenai efek samping ini, sebab pasti akan berbeda pada setiap orang. Pasien yang mengalami kerontokan rambut parah, belum tentu akan terjadi juga pada diri sendiri. Mengenai kerontokan rambut ini, Dr. Nadia mengatakan bahwa hal ini sebenarnya tidak perlu terlalu ditakuti, karena rambut akan kembali tumbuh dalam beberapa hari pasca kemoterapi.
 
Intinya, efek samping kemoterapi bersifat sementara, dapat kembali normal setelah kemoterapi selesai," ungkap Dr.Nadia. “Faktor psikologis, sangat berpengaruh. Untuk itu, dibutuhkan ketenangan dan kepercayaan diri dari pasien serta dukungan dari orang-orang terdekat, lanjutnya.

Berikut ini, beberapa tips untuk mengatasi efek samping kemoterapi dari Dr. Nadia:
Mual-Muntah:
  • Makan dan minum sedikit tapi sering.
  • Minum setiap muntah.
  • Hindari makanan yang berbau, berminyak, berlemak, berbumbu, pedas, terlalu manis, panas,dan beraroma sitrus.
  • Makan makanan yang dingin,kering dan pada temperatur ruangan.
  • Minum teh berarorna mint atau jahe.
Mielosupresi (menekan produksi darah) 
Mielosuresi berupa penurunan darah merah (anemia) dara putih, trombosit (pendarahan)  dan lekosit rentan terhadap infeksi).
Mengatasi Anemia:
  • Minum obat suplemen besi dan eritropenin.
  • Tidur cukup.
  • Kurangi olahraga berat.
  • Makan cukup yang mengandung besi seperti sayur hijau, hati,dan daging rnerah.
  • Minum cukup dan hindari kopi.
Mengatasi rentan terhadap infeksi: 
  • Hindari situasi yang meningkatkan terkena infeksi, seperti orang sakit, orang yang baru vaksinasi,dan keramaian.
  • Untuk mencegah infeksi, biasakan cuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir sebelum makan.
  • Makanlah hanya makan yang telah dimasak matang, dan jika ingin mengkonsumsi sayuran mentah, cucilah Lebih bersih dan bilas dengan air matang.
Mengatasi pendarahan: 
  • Lakukan sikat gigi perlahan jangan menggunakan dental floss dan mouthwash yang mengandung alkohol untuk mencegah gusi berdarah.
  • Jangan batuk atau buang ingus terlalu keras untuk sehingga tidak terjadi mimisan.
  • Banyak minum.
  • Gunakan lipbalm jika bibir kering, jangan dikelupas.
  • Jangan rnengedan saat BAB.
  • Jangan menggunakan alat cukur listrik.
  • Jangan meminum obat tanpa sepengetahuan dokter.
  • Hindari olahraga yang berbahaya.
  • Hindari makanan mentah atau keras dan konsumsi makanan yang berprotein tinggi, seperti ayam, keju, dan telur.
  • Gunakan sepatu yang nyaman dipakai dan baju longgar.
Kelelahan atau Fatigue:
  • Mengobrol dengan orang lain. 
  • Makan cukup dan bergizi serta hindari makanan terlalu banyak lemak. 
  • Lakukan aktivtias yang disukai. 
  • Terapi alternatif: pijat, relaksasi, meditasi, yoga.
  • Olahraga ringan.Tidur cukup, jangan terlalu banyak.
  • Minta tolong jika tidak mampu melakukan sesuatu.
Mengatasi Sariawan: 
  • Kumur air garam / baking soda jangan mouthwash yang rnengandung alkohol. 
  • Makan makanan yang lunak, tidak mengiritasi, asin, asam dan pedas.
  • Banyak minum dan makan rnakanan dingin atau pada suhu ruangan.
  • Sikat gigi dengan menggunakan sikat lembut.

1 comment:

  1. Penyebab urusan Kutil Kelamin yakni :

    Kutil kelamin adalah salah tunggal penyebab penting semenjak adanya permasalahan kanker serviks. Dan penularan ihwal ini bagi umumya terjaid sebab adanya kegiatan seksual dgn seorang yg sudah dijangkiti oleh virus pada awal mulanya. Rentannya seorang guna tertular kutil kelamin alamiah nya mampu ditunjang oleh sekian banyak perihal efek. Seperti bagi dikala mealakukan interaksi seksual dgn satu orang yg berbeda-beda tidak dengan memanfaatkan pelindung melaksanakan pertalian bersama seorang yg riwayat kehidupannya seksualnya tak diktahui dan sibuk dengan cara seksual kepada ketika taruna dan tidak hanya itu seorang kembali dapat lebih rentan mewarisi persoalan kullit kelamin jikalau pada awal mulanya sempat mewarisi kesulitan seksual pada awal mulanya. sehingga berasal itu lebih disarankan bagi menggunakan kondom terhadap juga sebagai invalid pada menjaga kita alamat kejadian kutil kelamin. Mesko sarana kontrasepsi ini tak selengkapnya menyerkup kulit ruangan genital.

    simptom kutil kelamin :

    - dapat merasakan rasa nyeri, timbulnya rasa nyeri bagi tanah seputar sarana kelamin sanggup jadi salah wahid simptom kutil kelamin yg terus di lumrah. Biasnya rasa nyeri terhadap media kelamin di ringi bersama rasa gatal di negara kurang lebih media kelamin. Rasa nyeri kepada awalnya memang lah demikian ringan namun kuno kelamaan bisa beralih jadi rasa sakit yg amat sangat andal dikala kamu lakukan interaksi seksual.
    - bakal merasakan Keputihan aneh, dengan cara strip besarr keputihan yaitu suatu perihal yg alamiah dikarenakan memang lah keputihan kebanyakan bakal ke luar waktu menurut musim menstruasi dan sesusah periode menstruasi namun jika keputihan yg ke luar lebih tidak sedikit dan bermotif garib kembali melakukan bau sanggup di pastikan bahwa itu yakni keputihan invalid. Keputihan istimewa yg di alamiah mampu menjadi yakni pertanda kutil kelamin.
    - bakal merasakan timbulnya rasa terbakar, tidak hanya timbulnya rasa gatal guna fasilitas kelamin yg jadi salah wahid pertanda kutil kelamin. sekalipun timbulnya rasa terbakar bagi fasilitas kelamin pula jadi salah wahid pertanda kutil kelamin. perdana sejak mulai virus humanpapiloma menyembabkan luka pertamanya sehingga dapat timbul rasa panas sebentar bagi singkat dapat menunggang dengan cara bertingkat karenanya bakal terasa makin panas sampai media kelamin bakal terasa seperti terbakar

    Bila pertanyaan masih belum terpecahkan silahkan menghubungi dokter spesialis Klinik apollo pada wawancara lebih lanjut di Hotline No. (021)-62303060.

    Pengobatan kulup di apollo | obati kulup panjang

    Ejakulasi dini dan penanganannya | Klinik sunat apollo jakarta pusat

    Konsultasi dokter spesialis | Free Chat

    ReplyDelete