Friday, May 10, 2013

Konsultasi Seks



Seksologi
Dr Naek L Tobing
Seks Dan Serangan Jantung
Yth dr Naek Tobing,
Saya sering dengan kasus orang meninggal saat berhubungan intim. Suami saya kebetulan menderita kelainan jantung, usianya sekarang 43 tahun dan saya 37 tahun. Saya jadi khawatir kalau tiba” suami meninggal saat berhubungan seks dengan saya. Mengapa jantung bisa mendadak berhenti saat berhubungan seks? Bagaimana cara mengatasinya? Sejauh mana pengaruh obat kuat pada kemungkinan serangan jantung? Bagaimana teknik bercinta agar seks mencapai puncak, tapi terhindar dari serangan jantung? Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih. Ismayanti – Tangerang

Ismayanti di Tangerang
Anda memang benar, kita dengar orang meninggal terutama pria saat melakukan hubungan seks. Itu akibatnya Anda ketakukan jangan” suami Anda demikian juga.
Walaupun suami anda mengalami gangguan Jantung, tidak usah takut. Hampir semua penderita jantung melakukan seks dengan istri aman saja. Kadang” pada saat sedang berkegiatan di atas, terasa juga agak sesak nafas. Dalam keadaan demikian, sebaiknya berhenti dulu, lalu istirahat. Bila perlu minum obat yang biasanya diberikan di bawah lidah. Kadang” tanpa obat, hanya dengan beristirahat sudah normal kembali. Sesudah itu, seks bisa diteruskan secara perlahan sampai ejakulasi. Praktis risikonya hampir tidak ada. Yang penting diingat, jangan terlalu memaksa diri untuk emuaskan istri. Kalau memang masih sesak nafas, istirahat saja sampai kondisi normal.
Kedua , jangan pernah melakukan hubungan seks dengan perempuan lain. Bila itu dilakukan, perasaan menjadi tegang dan keinginan untuk memuaskan pasangan atau mendapatkan kenikmatan yang lebih tinggi itu akan meningkat. Ini yang akan membuat ketegangan jiwa. Keadaan seperti itulah yang sering membuat serangan jantung tiba” dan kemungkinan meninggal selagi berhubungan intim. Selama santai dilakukan dengan istri, tidak masalah.


Bercinta & Alat Kontrasepsi
Yth dr Naek Tobing,
Saya terpaksa harus menunda kehamilan pertama karena kepentingan pekerjaan. Setelah mencoba berbagai cara, ternyata metode suntik yang paling nyaman. Namun, saya khawatir akan efek negatifnya di kemudian hari. Saya memulai suntik Desember 2010 dan berencana sampai 1 tahun ke depan. Setelah itu kami baru berencana punya anak. Kira-kira sejauh mana efek negative yang bisa muncul di kemudian hari? Ada metode lain yang lebih nyaman dan tidak berisiko selain menggunakan kondom? Nurlita – Palembang
Nurlita di Palembang
Kontrasepsi dengan suntik tidak apa”. Tidak akan mungkin mengganggu kemampuan hamil. Praktis efek negative ang serius tidak ada. Pada sebagian kecil wanita bisa menjadi gemuk  dan menstruasi tergganggu. Tetapi bila anda merasa nyaman, teruskan saja. Metode yang lain tentu banyak sekali , misalnya pil KB yang banyak macamnya. Demikian juga kondom seperti yang Anda katakana. Tetapi dengan kondom, kenikmatan akan sedikit menurun. Itu pun masih bisa diakali supaya maksimal kenikmatannya. Tentu kita tidak lupa dengan spiral. Semuanya itu cukup baik.


KARTINI 16 – 30 Juni 2011

2 comments: