Yang dialami :
Menurut
justin ia memiliki bakat gemuk. Kedua orangtuanya memang berbadan ‘besar’. Bakat
ini pun mulai tampak sejak justin duduk di kelas dua sekolah dasar. Mungkin
karea ia memang senang makan. Puncaknya adalah ketiak ia meneruskan studi di
amerika serikat. Kondisi di Negara tersebut pun sepertinya sangat mendukung
hobi makannya. Udara yang dingin, porsi makanan di restoran amerika yang
umumnya besar, ukuran pakaian yang rata-rata besar, kendaraan yang serba lebar,
serta banyaknya orang yang berukuran jumbo membuatnya merasa tak ada masalah
apa”. Tahu” berat badanny mencapai 114kg!
Masalah baru
mulai dirasakannya saat kembali ke hongkong. Ia mengalami kesulitan untuk
menemukan pakaian yang berukuran extra besar, ukuran pakaian yang rata-rata
besar. Ia juga merasa sesak bila harus naik kendaraan. Tapi yang paling berat
di rasakannya adalah melihat kenyataan orang-orang di sekitarnya rata” bertubuh
langsing. “ kalau pergi ke tempat” umum rasanya semua orang memperhatikan dan
menertawain aku. Ada juga yang manggil aku si gendut,” katanya. Sejak itulah ia
berusaha mati-matian untuk kurus. Diet ketat dan jogging di lakukannya. Dalam
waktu satu setengah tahun berat badannya mencapai 68kg. kurus memang, tapi kelihatannya
tak bagus juga. “ Tulang-tulang wajah saya menonjol, lingkaran mata pun jadi
hitam. Kata orang-orang jelek, seperti pecandu narkoba.” Selain itu justin juga
sangat takut kalau berat badannya akan naiklagi sampai kadang” merasa stress.
Motivasi:
Gemuk
membuatnya kehilangan rasa percaya diri tapi kurus saja belum tentu membuatnya
puas. “ jujur, aku ingin kelihatan keren. Coba lihat jagoan” di film, nggak ada
yang gemuk’ kan?’ ia ingin tubuhnya juga kelihatan tegap, berotot.
Langkah pertama yang dilakukan:
Tekadnya
untuk menurunkan berat badan di mulai dengan melahap berbagai buku dan majalan
tentang cara membentuk tubuh yang bugar. Dari situ
justin tahu ia harus mengubah pola makan dan mulai jogging. Ketika pindah ke
Indonesia ia mendaftarkan diri di fitness center untuk membuat tubuhnya
berotot.
Program yang dijalaninya:
Makanan yang
mengandung lemak dan yang digoreng-goreng tak lagi disentuhnya, justin hanya
mengkonsumsi makanan yang dipanggang, direbus, dan buah-buahan dalam satu hari
ia makan 5 kali dalam porsi kecil. Ini terdiri dari 2 kali makan lengkap berupa
karbohidrat ( nasi atau kentang rebus sebesar kepalan tangan) dan daging rebus
atau panggang tanpa garam serta sayuran. Sisanya ia hanya makan buah dan
sayuran. Agar tidak lemas ia juga rajin mengkonsumsi suplemen multivitamin,
vitamin E, dan vitamin C.
“ waktu di
hongkong saya melakukan jogging setiap hari selama satu jam di pagi hari. Dan 2
hari sekali menambahnya dengan jogging di sore hari juga selama satu jam.”
Setelah berhasil membuang lebih dari 40 kg berat badannya, justin mulai
melakukan latihan intensif di Taman Anggrek Health club. Lima kali dalam
seminggu ia lari di treadmill selama 45 menit dan dilanjutkan dengan latihan
angkat beban selama 1 jam. Hampir semua alat dimainkannya. Letaknya yang hanya
‘selangkah’ dari tempat tingglanya memang meningkatkan motivatisnya. “ Sekarang
kalau tidak olahraga rasanya ada yang kurang. Tidur juga susah.” Fitness center
tersebut sudah seperti rumah kedua bagi justin dan instruktur-instruktunya pun
menjadi sahabatnya.
Kunci Sukses:
Berhasil
mempertahankan berat badan selama beberapa tahun seperti justin tidak mudah. “
jangankan 30 kg, menurun 3 kg saja tidak mudah. Bagi saya yang paling penting
pertama adalah motivasi yang kuar dari diri sendiri. Kedua adalah teman.
Teman-temanku sekarang semuanya hidup sehat, tidak merokok, tidak minum minuman
keras, dan rajin berolahraga. Kalau teman” kita doyan makan, susah juga.
Obsesi:
“berat badan
bagi saya sekarang bukan mesalah lagi. Yang penting sekarang adalah body
fatnya. Aku nggak masalah kalau berat badanku naik jadi 85 kg, asal itu bukan lemak tapi otot.” Saat
ini justin tengah berusaha mencapai body fat antara 6-8%. “ Dulu body fat saya
pernah mencapai 34% tapi sekarang hanya 10%. Kalau bisa, sih mencapai 7%, tapi
itu nggak gampang, perlu proses.” Sebenarnya masih ada satu lagi obsesinya. “
ingin juga bisa seperti Ade Rai,” katanya sambil tertawa.
No comments:
Post a Comment