Jaga
Radius Dari Lupus
Oleh: dr.Ivan Hoesada, chief medical
Consultant HD
Dalam istilah sederhana, seseorang dapat
dinyatakan menderita penyakit lupus erythmetosus saat tubuhnya menjadi alergi
pada dirinya sendiri. Kata “ lupus”
berasal dari bahasa latin yang berarti serigala, untuk menggambarkan salah satu
cirri paling menonjol dari penyakit itu, yaitu ruam di pipi sehingga membuat
penampilan penderitanya seperti serigala. Meskipun demikian, hanya sekitar 30%
dari penderita lupus benar” memiliki ruam” kupu-kupu” tersebut.
Systemic lupus eritematosus( SLE ) adalah
penyakit autoimun di mana system kekebalan tubuh keliru menyerang jaringan
sehat. Hal ini menyebabkan peradangan kronis jangka panjang. Dari segi bahasa,
eritematosus artinya kemerahan, sedangkan
sistemik berarti tersebar luas diberbagai organ tubuh.
Pada setiap
penderita, peradangan akan mengenai jaringan dan organ yang berbeda. Beratnya
penyakit bervariasi mulai dari penyakit yang ringan sampain penyakit yang menimbulkan
kecacatan, terganung dari jumlah dan jenis antibody yang mulai muncul dan organ
yang terkenal
Penyakit ini
di dalam ilmu kedokteran disebut system lupus systemic Lupus
Ercathemarosis(SLE), yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh
atau system internal manusia. Dalam ilmu biologi atau kekebalan tubuhm,
penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. Pada lupus, tubuh
menjadi overacting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat
langsung terlaku banyak antibody atau semacam protein yang malah ditunjukkan
untuk lewana jaringan tubuh sendri. Dengan demikian, lupus dsebut sebagai
autoimmune diease.
Jenis – jenis Lupus
Ada empat
jenis yang dikelang :
1. Lupus
discoid(kulit)
Pasien dengan
lupus discoid memiliki versi penyakit yang terbatas pada kulit dan ditandai
dengan ruam yang muncul pada wajah, leher, dan kulit kepala, tetapi tidak
memengaruhi organ internal.
2. Lupus Sistemik
Pada sekitar 10%
pasien lupus discoid, penyakitnya berevolusi dan berkembang menjadi lupus
sistemik yang memengaruhi organ internal tubuh seperti sendi, paru”, ginjal,
darah, dan jantung. Lupus jenis ini sering ditadai dengan periode suar. Dan
periode remisi. Tidak ada cara untuk memerkirakan beberapa lama suara akan
berlangsung. Setelah suar awal, beberapa pasien lupus sembuh dan tidak pernah
mengalami suar lain, tetapi ada beberapa pasien lain suar datanh dan pergi
berulang kami selama bertahun-tahun.
3. Lupus Karena
Pengaruh obat
Jenis lupus ini
disebabkan oleh reakso terhadap obat resep tertentu dan menyebabkan gejala
sangat mirip lupus sistemik. Obat yang paling meminimalisasi pembuatan produk
adalah obat hipertensi hydralazine dan obat aritmia procainamide, obat TBC
isoniazid, obat jerawat minocycline dan sekitar 400-an obat lain. Gejala
penyakit lupus mereda setelah pasien berhenti mengonsumsi obat pemipunya.
4. Lupus Neonata;.
Pada situasi yang
jarang terjadi, bayi yang belum ahir dan bayi yang bari lahir dapat
memiliki ruam kulit dan komplikasi lain pada hati dan darahnya karena serangan
antibody dri ibunya. Ruam yang muncul akan memudar dalam enam bulan pertama
kehidupan anak.
Tanda
tanda gejala Lupus
Cara untuk mengenali penyakit lupus yang
paling dini adalah dengan mengenali gejalan
dan tanda yang menyertainya. Ada beberapa tanda
yang kerap dijadikan acuan,yaitu:
-
Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta
timbulnya gangguan pencernaar
-
Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan,
yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada
masa aktid, sedangkan pad amasa remisi menghilang.
-
Pada kulit, akan muncuk ruam merah yang membentang di
kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang di sebut butterfly rash. Namun ruam merah
menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang”
bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah
terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap lupus.
-
Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang
dihancurkan oleh penyakit lupus ini.
-
Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan.
Timbulnya penyakit
ini menyerang berbagai system organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang,
ginjal, system saraf, system kardiovaskuler, paru”, lapisan pada paru-paru,
hati, system pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel” darah.
Timbulnya
penyakit ini karena adanya factor kepekaan dan factor pencetus yaitu adanya
infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil
KB dan stress. Penyakit ini justru kebanyakan diderita wanita usia produktif
sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu, diduga bahwa penyakit ini berhubungan
dengan hormone estrogen.
Penyebab dan Faktor
Risiko
Lupus masih merupakan penyakit misterius di kalangan medis. Kecuali lupus
yang disebabkan reaksi obat, penyebab pastinya tidak diketahui. Perdebatan
bahka masih berlangsung mengenai apakah lupus adalah satu penyakit atau
kombinasi dari beberapa penyakit yang berhubungan.
Sekitar 90% penderita lupus adalah perempuan, yang mengindikasikan bahwa
penyakit ini mungkin terkait hormone”perempuan. Menstruasi, menopause, dan
melahirkan dapat memicu timbulnya lupus. Sekitar 80% pasien lupus mengembangkan
penyakit ini di usia antara 15-45 tahun.
Diagnosis
Manifestasi lupus dapat meniru penyakit autoimun lain, seperti multiple
sclerosis dan rheumatoid arthritis, sehingga sulit untuk didiagnosis. Saat ini
tidak ada tes tunggal yang dapat memastikan apakah seseorang terkena penyakit
lupus. Diagnosis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan kompherensif yang
mempertimbangkan semua gejala dan riwayat penyakit.
America college of rheumatology menetapkan “ sebelas criteria lupus” untuk
membantu dokter mendiagnosis. Empat atau lebih dari criteria berikut haru hadir
untk membuat diagnosis lupus sistemik:
1. Ruam malar: ruam berbentuk kupu-kupu di pipi dan hidung.
2. Ruam Kulit: bercak merah yang menonjol.
3. Photosensitivity: ruam kulit akibat reaksi terhadap
sinar matahari yang tidak biasa
4. Borok mulut atau hidung: biasanya tanpa
rasa sakit.
5. Arthritis non-erosif: pada dua atau
lebih sendi sehingga terasa bengkak atau lunak
6. Gangguan paru dan jantung: peradangan pada
selaput sekitar jantung atau paru”
7.
Gangguan neurologis: kejang” dan psikosis.
8. Gangguan ginjal: protein atau darah yang
berlebihan dalam urin.
9. Gangguan hematologi: anemia
hemolitik, jumlah seldarah putih atau trombosit aneh.
10. Gangguan imunologi: antibody terhadap DNA rantai
ganda, yaitu antibody terhadap sm atau antibody terhadap cardiolipin
11. Antinuclear antibody(ANA): hasil tes
positif meskipun tidak memakai obat yang dikenal menyebabkan hal itu. Sekitar
95% dari pasien lupus memiliki hasil tes ANA positif.
Mengurangi
gejala
Perawatan penyakit lupus bertujuan untuk
mengurangi peradangan dan menekan system kekbalan tubuh yang terlalu aktif.
Obat-obatan yang paling umum digunakan untuk lupus adalah NSAID( obat
anti-inlfamasi non-steroid), obat antimalaria dan steroid. Obat-obatan tersebut
dapat diberikan sendiri” atau dalam kombinasi. Dalam kasus yang parah obat
penekan imun ceperti cyrozan, azathioprine dan methotrexate mungking digunakan
No comments:
Post a Comment