Saturday, May 18, 2013

Selektif Memilih Makanan Untuk Menjaga Kelestarian Binatang



Cosmo Eco
Selektif soal seafood
Konsumsi seafood yang berlebih bisa mengancam kelestarian ekosistem laut. Kendalikan diri , agar ikan di laut tak lagi musnah!

Faktor yang beredar disekitar kita:
-   Banyak ikan ditangkap dengan bahan peledak. Misalnya kakap, kerapu, baronang, ekor kuning, kambing” dan butane.
-      Hanya sedikit bayi lobster dan kerapu ditangkap dengan menyemprotkan racun, yang juga bisa membunuh terumbu karang dan satwa laut lainnya.

Petunjuk mengkonsumsi seafood :
   Usahakan untuk selalu memilih ikan yang aman untuk dikonsumsi, misalnya :      catfish,bandeng,mahi”,tongkol,marine catfish,bandeng,bawal, dan lemuru.
-      Mulailah untuk mengurangi lencam,telur ikan, kepiting bakau, gurita,baronang, teripang,      pari, udang, kakap dan butane.
-     Hindari mengkonsumsi lumba-lumba, telur penyu, lobster, kerapu, dan semua produk ikan hiu.

ECO FACT : sekitar 47% burung paruh bengkok yang diperdagangkan dipasaran adalah jenis burung yang dilindungi.

Q & A
Cat yang aman bagi kesehatan.
Q : benarkah cat bisa membahayakan kesehatan? Adakah solusi yang aman?
A: cat mempunyai kandungan volatile organics compounds(VOC) yang bisa menyebabkan gangguan sakit kepala, berkunang-kunang, gangguan liver dan pernapasan. Untuk itu, anda harus hari” dalam memilih jenis cat yang akan dipakai. Terlebih lagi bagi anda yang sensitive. Biasanya cat terdiri dari dua jenis, yaitu: cat latex(rendah kadar VOC) dan jenis alkyds. Panduan untuk Anda, saat membeli cat, perhatikanlah label kadar VOC yang tertera pada kalengnya. Rata-rata, cat yang aman untuk kesehatan mengandung kadar VOC sekitar 150 gm/l atau lebih rendah dari pada itu.

Things you need to know
LINDUNGI PRIMATA!

Ada tiga jenis primate dari Indonesia yang dinyatakan terancam punah. Ketiga primate itu adalah orangutan Sumatra, simakobu (monyet ekor babi) dari  kepulauan mentawai, Sumatra, dan surili kalimantan. Dari data terakhir, populasi orang utan Sumatra diperkirakan kurang dari 7000 ekor. Sedangkan populasi simakobu diperkirakan kurang dari 10.000 ekor. Ironisnya lagi, surili Kalimantan yang dulu banyak dijumpai di pantai timur Kalimantan sekarang sudah jarang ditemukan. Tak satupun data yang menrangkan populasi jenis hewan tersebut. Mari lebih peduli! Hindari memelihara hewan yang dilindungi dan dukung aksi anti perdagangan fauna yang hampir punah!

No comments:

Post a Comment