Penyakit alergi umumnya ditumbulkan oleh
factor keturunan dam factor lingkungan. Untuk memastikan factor pemicunya harus
dilakukan berbagai jenis tes, sehingga dapat ditentukan metode penyembuhan yang
paling tepat. Alergi lingkungan lebih mudah diteliti ketimbang alergi karena
factor keturunan.
Tiga jenis pemeriksaan untuk mengetahui
kedalam alergi: tes tusuk kulit (skin prick test) memakai alat yang diletakkan
di atas kulit, tanpa ditekan. Reaksinya cepat, sekitar 15 menit.
Tes temple (patch test) dilakukan jika
dokter menduga ada bentuk alergi dermatitis pada kulit pasien. Bahan-bahan kimia ditempelkan pad apunggu selama 48 jam
dan tidak boleh kena air.
Terakhir tes
darah untuk mengenali penyebab alergi keturunan(genetis), seperti alergi susu.
Indikasinya jelas, kadar antibody lgE biasanya meningkat. Setelah hasil tes
didapat baru ditentukan terapi penyembuhan dan unsure allergen yang harus
dihindari.
Mencegah
alergi, jaga kebersihan lingkungan, baik di dalam dan di luar rumah. Kebersihan
diri juga harus diperhatikan, sebab daki yang tertumpuk bisa menjadi sumber
rangsangan reaksi alergi. Jangan menggunakan pewangi ruangan atau parfum.
Gunakan sprei dari bahan katun, cuci minimal seminggu sekali. Hindari
menggunakan pakaian dari bahan wool, gunakan dari bahan katun.
Alergi tak
hanya menyerang orang dewasa, anak pun bisa terkena. Ingin anak Anda lebih
kebal terhadap alergi? Ajaklah Ia bermain di luar rumah sehingga tubuhnya
bermandikan sinar matahari.
Riset terbaru
menunjukkan mereka yang tinggal di daerah minim sinar matahari risiko terkena
alergi terhadap makanan lebih tinggi. Muncul reaksi berupa eksim pada kulit dan
asma, dan, mandi sinar matahari sangat membatu menyediakan bahan bakar untuk
membuat vitamin D pada kulit. Dr Nick Osborne, pemimpin penelitian dari
European Centre For Enviroment dan Huamn Health seperti dilansir dailymail awal
februari lalu menggaris bawahi keterkaitan antara alergi makanan dengan eksim
dan di mana seseorang itu tinggal. Jadi, factor suhu, penyakit menular dan
ketersediaan vitamin D dari minimnya sinar matahari sangat terkait. Namun, haru
berhati-hati juga, karena terlalu lama bermandi sinar matahari juga dapat
meningkatkan resiko kanker kulit.
KARTINI 5 – 12 April 2012
No comments:
Post a Comment